Februari lalu, Lalala Festival, sebuah festival musik diadakan untuk ketiga kalinya di Orchid Forest Cikole, Lembang dipromotori oleh The Group. Selama dan sesudah acara, pengunjung mengeluhkan acara yang kacau: transportasi, akses, sampah, & sound system yang buruk, panitia yang kurang sigap hingga privilege penonton kelas VIP yang ditiadakan.
Post Instagram mengkritisi buruknya event management Lalala Festival
Akun Instagram @lalala.fest dibanjiri oleh komplain para pengunjung. Banyak komentar dihapus secara sengaja oleh admin, membuat netizen semakin menghujat Lalala Festival di Instagram & Twitter. Perbincangan tentang buruknya pelaksanaan Lalala Festival 2019 turut di-pick up oleh sejumlah media.
Walaupun PR Manager Lalala Festival menyampaikan klarifikasi melalui Kumparan, bara api krisis tidak berhasil padam karena mereka tidak menyampaikan permintaan maaf melalui akun media sosial mereka yang banyak diserbu oleh netizen. What do you think about Lalala Fest Crisis? Is it Indonesia’s next hashtag#fyrefestival? Does it make you think twice to go to Lalala Fest 2020 (if they make one)?
