tren public relations

Tren Public Relations 2022: Video Bisa Jadi Press Release?

Akhir 2021 tinggal menghitung hari. Jika di 2020 banyak bisnis dari segala industri terjatuh dan terombang-ambing tanpa arah, tahun ini sudah mulai merangkak dan lebih baik dari sebelumnya, meskipun masih belum seleluasa sebelumnya, namun baik brand atau perusahaan sudah menemukan pola untuk mengkomunikasikan pesan kepada audiencenya. Terlepas dari Indonesia masih dilanda pandemi COVID-19, di tahun ini beberapa perusahaan dan bisnis sudah mulai bangkit kembali dan mulai beradaptasi.

Begitu banyak peristiwa dan juga perkembangan yang terjadi di 2021, dari mulai product launching yang kreatif yang sempat mewarnai sejumlah linimasa media digital, kolaborasi brand dengan influencer besar, krisis yang bermula dari media sosial yang bisa kamu baca di sini sampai statement-statement blunder yang keluar dari pejabat dan pemerintah. Kira-kira, perubahan apa yang akan terjadi di tahun 2022? Simak beberapa poin yang diambil dari webinar Media Buffet PR Talk N Share Vol 5 beberapa waktu lalu dan mungkin bisa diterapkan oleh PR Agency Jakarta.

Tren Public Relations 2022

Keberhasilan PR Harus Dapat Diukur (Measurement)

Bagaimana kamu tahu kalau program PR kamu berhasil? Mengukur ROI pada program PR tidak semudah mengukur metrik dan analitik seperti di media sosial, tetapi kamu masih bisa mengukur efektivitasnya dari beberapa aspek atau usaha yang kamu lakukan. Sama seperti sebelumnya dan akan terus berlanjut, praktisi PR yang baik akan mengukur efek pada hasil campaign agar selaras dengan tujuan bisnis utama organisasi.

PR Tidak Melulu Harus Event

Event menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas public relations untuk mengkomunikasikan pesan ke audience. Tapi tahukah kamu, dalam menyampaikan pesan tidak harus selalu melalui event. Pesan juga bisa disampaikan melalui community relations atau advertorial. Yang terpenting adalah bagaimana seorang PR membuat dan menyampaikan pesan tersebut seefektif & seefisien mungkin.

Press Release Dalam Bentuk Audio Visual, Bisa Kah?

Banyak sekali bentuk branding yang bisa digunakan pada masa kini, press release salah satunya. Seluruh pemberitaan, baik itu launching produk, pengumuman perusahaan, sampai kegiatan promosi harus dirancang dengan baik secara tertulis oleh PR. Tapi seiring berjalannya waktu, annoucement yang berkaitan dengan brand tidak harus tertulis, apalagi dengan pengguaan media sosial yang semakin meluas. Ingat dengan kasus Jouska beberapa waktu lalu? Yap, CEO Jouska menggunakan platform Instagram sebagai medium untuk klarifikasi dan permohonan maaf. Tak lama setelahnya, media berbondong-bondong memberitakan hal tersebut; yang bersumber dari video Instagram. Mungkin kah kedepannya press release tertulis akan digantikan dengan audiovisual?

Platform untuk aktivitas PR mulai beragam

Sebelumnya sudah sempat disinggung bahwa, PR tidak melulu soal event, tidak harus selalu press conference. There are a lot of things that you can actually do for PR activities. Jika press release kemungkinan bisa digantikan dengan audio visual, tidak menutup kemungkinan nantinya aktivitas press conference atau off-line roadshow digantikan oleh online roadshow dengan “datang” ke seluruh channel podcast atau Youtube livestream untuk mengkomunikasikan pesan ke audience lebih luas lagi.

Intinya adalah PR agency Jakarta sudah harus switching dari aktivitas yang itu-itu saja dalam merancang dan mengkomunikasikan pesannya dan membutuhkan cara baru, namun dengan memahami seutuhnya tentang perubahan yang terjadi di banyak industri dan bisnis, sehingga praktisi PR atau PR Agency Jakarta tetap bekerja efektif dan relevan seiring berkembangnya zaman.

Jangan lupa, tonton video rekaman Talk N Share di Youtube Media Buffet PR ya!

Share with
Popular Post
Archives
en_US