Kalau lagi bahas SEO yang menjadi salah satu bagian dari digital marketing, lidah rasanya gatel ya kalau belum ngebahas “internal link”. Internal link sebenarnya hanya salah satu dari sekian pondasi yang melengkapi struktur website secara menyeluruh. Tapi dengan penerapan yang konsisten dan tidak mengabaikan teknik SEO lainnya, internal link ini bisa sangat membantu website melejit ke halaman pertama Google.
Sebenarnya internal link tuh buat apa sih? Apa dampaknya buat website? Kali ini PR Agency Jakarta, Media Buffet PR akan menjelaskan pemahaman mendasar dari internal linking, dari definisi, tujuan, hingga perbedaannya dengan external link. Siapin kopinya yuk, bahasan teknis begini suka bikin kepala nyeri soalnya.
Daftar Isi:
Pengertian dan Praktik Sederhana Internal Link
Secara definisi, internal link atau tautan internal adalah tautan yang mengarahkan satu halaman ke halaman lainnya dalam website yang sama. Contohnya, semisal kamu ngerasa bahasan internal link ini terlalu rumit, kamu bisa back to basic dengan memahami dulu apa itu SEO. Nah kalau kamu bisa ngeklik bagian “apa itu SEO” di kalimat sebelumnya dan tautan itu mengarah ke artikel blog lain di website Media Buffet PR, itu namanya internal link.
Melihat contoh di atas, “apa itu SEO” berperan sebagai anchor text atau kata yang berisikan tautan. Agar internal link dapat berfungsi semestinya, pastikan anchor text mengandung kata-kata yang relevan dengan tautan yang ingin kamu arahkan.
Apa Dampaknya Bagi Website?
Jawaban dari pertanyaan ala dosen kampus ini cukup sederhana kok. Subjek yang terdampak dari adanya internal link ini ada dua, yaitu mesin pencari dan user dari website itu sendiri. Untuk mesin pencari (dalam konteks ini Google), internal link dapat membantu Google memahami site structure kamu.
Dengan banyaknya tautan yang terkoneksi dan relevan antara satu dengan lainnya, site structure akan menjadi lebih rapi. Dampaknya, akan lebih mudah bagi Google untuk melakukan Crawling dan Indexing terhadap setiap tautan yang ada dalam website. Oiya, jangan lupa bikin cornerstone content atau konten pilar ya, karena internal link juga dapat membantu Google menentukan halaman atau konten mana yang paling penting di website kamu. Seperti jaring laba-laba, cornerstone content ini akan menjadi inti dari jaringan internal link yang kamu buat.
Kalau dari sisi user atau pengguna, internal link akan sangat membantu user untuk mengarungi website kamu dengan lebih mudah, karena setiap konten yang relevan selalu terhubung dalam jaringan internal link ini.
Jadi selain berdampak pada performa SEO pada website, internal link juga bisa berperan untuk mengembangkan User Experience (UX).
Perbedaannya dengan External Link
Kalau internal link mengarahkan satu halaman ke halaman lainnya di website yang sama, external link juga mengarahkan, tapi dengan tautan ke website yang berbeda. Dampak yang dihasilkan juga berbeda, karena external link hanya akan bermanfaat bagi halaman yang dituju dari tautan yang disematkan, dan tidak begitu berdampak terhadap halaman asalnya.
Tapi bukan berarti external link ini ga penting ya. External link tetap perlu untuk meningkatkan kredibilitas informasi dalam penulisan kamu, terutama kalau kamu menulis sesuatu yang bersifat edukatif.
Kalau untuk website, external link akan lebih berdampak baik bagi kamu kalau datangnya dari website lain yang mengarah ke website kamu, bukan sebaliknya. Karena Google akan menganggap website kamu memiliki kualitas konten yang bagus setelah beberapa kali dijadikan referensi oleh website lain.
Itulah penjelasan singkat dan mendasar mengenai internal link serta dampaknya bagi website dan SEO. Gimana, udah paham kan? Jangan nyerah dulu, karena pembahasan mengenai internal link ini sebenarnya masih bisa digali lagi. Sebelum nyebur lebih dalam, jangan lupa dibarengi praktik ya, belajar teori doang ga cukup!
Sumber :
https://www.niagahoster.co.id/blog/internal-link/
https://www.republika.co.id/berita/qjz5e58217000/apa-itu-internal-linking-seo
