Berbicara mengenai hubungan yang dipenuhi rasa hangat dan harmonis, tidak luput dari pengantar rasa tersebut yaitu komunikasi empatik. Tanpa sadar, hubungan dapat terjalin dengan baik karena bersandar pada pola komunikasi yang digunakan. Terlebih lagi, satu tahun lebih situasi pandemi Covid-19 berlangsung, pola komunikasi yang tepat perlu diterapkan, sesama anggota keluarga, teman, sahabat, partner kerja, hingga masyarakat sekitar.
Komuniasi empatik adalah gaya komunikasi yang didasari rasa kepedulian dan perhatian terhadap lawan bicara atau penerima informasi.
Apakah perlu untuk berinteraksi dengan pola komunikasi tertentu? Bukannya hal yang terpenting adalah mereka paham dengan pesan yang kita sampaikan? Tentu tidak begitu saja pola pikir terhadap hubungan terbentuk, ada manusia yang memiliki cipta rasa. Ketika bisa saling mengerti dan memahami satu sama lain, peningkatan akan terjadi pada kualitas hubungan. Apalagi jika tidak ingin berimbas pada hubungan yang singkat.
Dalam profesi yang berkaitan dengan keutamaan pelayanan sesama, atau profesi lainnya pun tidak lepas dari interaksi. Jadi, komunikasi apa yang dapat mendukung peningkatan dalam kualitas hubungan? Utamanya situasi saat ini, menarik kepedulian kita terhadap sesama menjadi kian penting.
Pentingnya Komunikasi Empatik
Pada dasarnya, praktik komunikasi empatik bisa dilakukan dimana saja. Sebagai contoh, salah satu PR Agency Indonesia, yakni Media Buffet PR pada bulan Agustus 2021 bergerak di tengah riuh kesulitan beradaptasi dengan situasi dan kebijakan Pemerintah. Mengirimkan si saling memberikan pengertian antara komunikator dan komunikan. Menempatkan diri pada posisi orang lain merupakan kunci dari komunikasi empati.ada dasarnya, praktik komunikasi empatik bisa dilakukan dimana saja.
Sebagai contoh, salah satu PR Agency Indonesia, yakni Media Buffet PR pada bulan Agustus 2021 bergerak di tengah riuh kesulitan beradaptasi dengan situasi dan kebijakan Pemerintah. Mengirimkan support moril dan materiil, berupa susu, vitamin, alat kesehatan hingga informasi terkait vaksinasi untuk karyawannya. Langkah tersebut sebagai salah satu contoh tindakan dari penerapan komunikasi empatik, bukan hanya simpati melainkan juga ikut merasakan dan membantu mengurangi beban yang dirasa.
Implementasi komunikasi empatik juga bisa dilakukan kepada lingkungan sekitar, seperti contohnya sebagai PR Agency yang sering berinteraksi dan menjalin hubungan dengan media, bantuan pun juga turut sampai pada beberapa jurnalis media lokal maupun nasional.
Bagi kamu yang tertarik dalam dunia public relations, penting untuk bisa selalu menerapkan komunikasi empatik ya! Relasi itu penting, dan menjaga kualitasnya pun makin penting.
Written by Ajeng Dwi Wardani, Public Relations Intern at Media Buffet PR