privyID

Startup Asal Yogya Ini Pimpin Pasar Tanda Tangan Digital Indonesia

Press Release: Untuk Segera Dimuat

Yogyakarta, 1 Februari 2019

Perusahaan startup tanda tangan digital asal Yogyakarta, PrivyID, membuat teknologi tanda tangan digital yang kini sudah dipakai oleh sekitar 3 juta penduduk Indonesia. Tanda tangan digital PrivyID menjadi satu-satunya tanda tangan dari penyedia swasta yang sesuai dengan Undang-Undang ITE pasal 11 ayat 8, dan peraturan Kemenkominfo tentang tanda tangan digital.

Tanda tangan digital PrivyID yang sudah diakui Bank Indonesia dan Menkominfo dikembangkan oleh banyak anak muda Yogyakarta. Dengan mengenalkan PrivyID kepada pemerintah dan masyarakat, kami ingin menunjukkan besarnya dampak yang dihasilkan oleh karya pemuda Yogyakarta,” kata Marshall Pribadi, CEO PrivyID.

PrivyID memang perusahaan startup yang lahir dan dibesarkan di Yogyakarta oleh kedua pendirinya Marshall Pribadi (CEO) dan Guritno Adi Saputro (CTO). Jumlah karyawan PrivyID di kantor Yogyakarta sudah mencapai 161 karyawan usia muda, yang terdiri dari developer, verifikator, customer service hingga helpdesk. Sebanyak 80% dari tim PrivyID Yogyakarta merupakan warga asli atau sebelumnya menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.

Salah satu pendiri PrivyID, Guritno Adi Saputro atau akrab dipanggil Abby, juga merupakan pemuda asli Yogyakarta. Abby yang sekarang menempati posisi sebagai Chief Technology Officer ini merupakan alumni Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta. “Produk tanda tangan digital pada awalnya belum pernah ada di Indonesia, tapi karena anak-anak muda Yogyakarta yang ikut mengembangkan PrivyID sejak awal sudah memiliki potensi, ketertarikan dan semangat besar, akhirnya PrivyID bisa menjadi startup perintis tanda tanda tangan digital di Indonesia,” kata Abby, CTO PrivyID.

Pada lahan seluas 1.196 m2, PrivyID membangun kantor baru bernama Privy Quarter berkonsep semi outdoor dengan kehadiran fasilitas olahraga seperti lapangan bulutangkis dan basket serta meja pingpong ditujukan untuk memotivasi para karyawan PrivyID agar tetap bugar. Di pinggir lapangan terdapat empat kontainer yang diubah menjadi ruang kerja bagi para developer. Desain kantor yang sengaja dibuat lapang ini juga ditujukan agar sesama tim dapat berkomunikasi secara leluasa dan menumbuhkan suasana kekeluargaan yang erat.

Satu-Satunya Yang Diakui Bank Indonesia dan Kominfo

Tanda tangan digital PrivyID menjadi satu-satunya tanda tangan digital dari penyedia swasta yang patuh dengan Undang-Undang no. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), Peraturan Pemerintah no. 82 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, serta Peraturan Menteri Kominfo no. 11 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik.

Tanda tangan digital PrivyID menerapkan teknologi kriptografi asimetris dipadukan dengan hardware penyimpanan grade militer yang membuatnya tak bisa dipalsukan, mampu mendeteksi setiap perubahan yang terjadi pada dokumen, serta mewakili identitas setiap penandatangan dengan khusus.

Pengguna tanda tangan digital PrivyID berasal dari pelanggan dan nasabah perusahaan besar seperti Telkom Indonesia dan Kawan Lama Group, perusahaan keuangan seperti Bussan Auto Finance, MPM Finance, dan Adira Finance, bank nasional seperti Bank Mandiri, BRI dan CIMB Niaga, dan dalam waktu dekat akan menjangkau ibu-ibu pelaku usaha mikro di daerah pelosok lewat kerjasama dengan perusahaan fintech Amartha.

Dari riset PrivyID, perusahaan leasing besar seperti Bussan Auto Finance, bisa menghemat biaya logistik dari semula 5,4 miliar rupiah per bulan menjadi hanya Rp 70 juta per bulan setelah menggunakan tanda tangan digital PrivyID.

Tentang PrivyID

PrivyID adalah startup tanda tangan digital yang didirikan pada 2016 lalu dengan misi menghadirkan teknologi yang memberikan identitas tunggal yang terintegrasi secara universal di dunia digital bagi penggunanya. PrivyID adalah penyedia tanda tangan elektronik swasta pertama yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Undang-Undang no. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), Peraturan Pemerintah no. 82 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, serta Peraturan Menteri Kominfo no. 11 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik. PrivyID juga menjadi startup Indonesia pertama yang mengantongi sertifikasi keamanan informasi berstandar ISO/IEC 27001:2013.

Sejauh ini, pengguna tanda tangan digital PrivyID mencapai 3 juta pengguna yang berasal dari pelanggan dan nasabah perusahaan besar seperti Telkom Indonesia, CIMB Niaga, Bank Mandiri, Bussan Auto Finance, MPM Finance , Adira Finance, Kawan Lama Group, Bank BRI hingga startup dan perusahaan skala kecil menengah seperti AwanTunai, Klik Acc, Kerjasama.com, dan Sewa Kamera.

Share with

Leave a Reply

Popular Post
Archives
en_US