Press Release: Untuk Segera Diterbitkan
Surabaya, 2 Mei 2019
Dunia pekerjaan sedang mengalami masa transisi di mana lebih dari 50-70 persen karyawan penggerak perusahaan adalah Generasi Milenial, atau mereka yang lahir pada rentang 1981-1996. Perbedaan usia, perspektif dan cara pandang antara Gen X sebagai angkatan kerja pendahulu dan Generasi Milenial menjadi tantangan yang membuat perusahaan seringkali kesulitan merekrut dan mempertahankan karyawan Milenial.
Salah satu kesulitan yang dihadapi kebanyakan perusahaan adalah menjamin loyalitas karyawan Milenial terhadap perusahaan. Berdasarkan Deloitte Millennial Survey 2018, 43 persen Milenial berencana untuk berhenti dari tempat kerja mereka dalam kurun waktu dua tahun, dan hanya 28 persen yang berencana menetap dengan perusahaannya saat ini sampai lebih dari lima tahun.
Sementara dari hasil survei Headhunter Indonesia terhadap 217 Generasi Milenial di Pulau Jawa, terdapat sejumlah faktor utama yang menyebabkan Milenial tidak bertahan lama dan akhirnya membuat angka turnover perusahaan menjadi tinggi, yaitu:
- Milenial merasa kurang mendapat pelatihan dan pengembangan diri. Mereka berasumsi cara untuk mengembangkan potensi diri adalah dengan berpindah tempat kerja yang dirasa lebih baik.
- Kurangnya kepercayaan dari para manajer senior terhadap Milenial
- Milenial tidak merasakan nilai dan visi misi perusahaan diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari
- Milenial merasa sulit berkomunikasi dengan atasannya yang berasal dari Gen X
Untuk itu, konsultan sumber daya manusia Headhunter Indonesia memiliki tips bagi perusahaan di Surabaya dan Jawa Timur yang ingin merekrut atau mempertahankan karyawan Milenial. “Banyak perusahaan salah paham menarik perhatian Milenial dengan membangun playground di kantor. Padahal menurut survei kami, bukan itu yang akhirnya membuat karyawan Milenial bertahan”, ujar Haryo Utomo Suryosumarto, Founder & Managing Director Headhunter Indonesia.
Survei Headhunter Indonesia 2018 menemukan bahwa setidaknya ada tiga prioritas utama yang harus dilakukan perusahaan di Surabaya dan Jawa Timur untuk bisa sukses merekrut dan mempertahankan karyawan Milenial, yaitu:
Daftar Isi:
Menciptakan persahabatan
Faktor terpenting yang membuat Milenial bertahan di tempat kerja adalah memiliki sahabat di tempat mereka bekerja. Memiliki hubungan seperti seorang sahabat dalam satu perusahaan membuat karyawan Milenial makin setia. Membangun hubungan yang tidak kaku perlu dimulai dari level manajemen senior, supaya bisa menular dengan cepat pada seluruh karyawan.
Menyediakan ruang untuk Milenial berkarya dan memberikan yang terbaik
Generasi Milenial memberi nilai tambah kepada pekerjaan yang bisa mendorong mereka untuk mengembangkan diri. Mereka lebih tertarik dengan pekerjaan yang memberikan kebebasan untuk mengembangkan kreativitas dan ide-ide baru, dan cenderung menganggap pekerjaan yang monoton sebagai kurang menarik.
Melibatkan dan menjadikan Milenial bagian dari kesuksesan perusahaan
Karyawan Milenial perlu merasa terlibat sebagai bagian penting dari perusahaan, dan ingin melihat hasil kerja mereka berdampak riil bagi kemajuan perusahaan. Manajemen harus mengkomunikasikan dengan baik bagaimana perusahaan terbantu oleh pekerjaan yang dikerjakan oleh para Milenial setiap harinya.
Selain dari survei, insight ini didapatkan Headhunter Indonesia dari pengalaman merekrut tenaga kerja untuk lebih dari 500 perusahaan yang berasal dari 19 negara sejak 2009. Headhunter Indonesia ingin membantu perusahaan-perusahaan di Surabaya dan Jawa Timur agar tidak kesulitan merekrut dan mempertahankan karyawan Milenial. “Masalah yang seringkali dialami dalam merekrut karyawan Milenial, khususnya di kota besar seperti Surabaya, adalah chemistry gap antara karyawan yang beda generasi. Hal ini membuat kami tidak hanya menyediakan solusi rekrutmen saja, melainkan juga membagikan tips bagi perusahaan tentang bagaimana mempertahankan karyawan Milenial dan menjadikan mereka sebagai salah satu kunci pertumbuhan perusahaan yang semakin pesat,” tambah Haryo.
Tentang Headhunter Indonesia
Sejak 2009, Headhunter Indonesia telah menjadi konsultan sumber daya manusia bagi 500 perusahaan yang berasal dari 19 negara di Asia-Pasifik, Eropa, Amerika Serikat hingga Rusia. Total sudah ada 700 lebih tenaga kerja profesional yang direkrut oleh Headhunter Indonesia.
Headhunter Indonesia memiliki spesialisasi dalam merekrut karyawan di posisi manajerial tingkat menengah dan senior, terutama di enam sektor besar seperti technology, professional service, consumer goods, energy, healthcare, dan industrial.