amartha

Amartha Fintek Bantu Kurangi Penduduk Miskin di Pedesaan

Siaran Pers: Untuk Segera Dimuat

Jakarta, 30 April 2019

Dalam dua tahun terakhir, jumlah perempuan mitra Amartha yang berada di bawah garis kemiskinan berkurang 22 persen

Sepanjang tahun 2018, Amartha sebagai perusahaan fintech peer to peer lending terpercaya berhasil meningkatkan kesejahteraan ratusan ribu mitranya, yang merupakan perempuan pengusaha mikro di pedesaan. Dari data Sustainable Accountability Report 2018, terungkap bahwa (rata-rata) pendapatan perempuan desa mitra Amartha naik dari Rp 4,2 juta menjadi Rp 6,7 juta per bulan, atau setara naik 59 persen.

Meningkat drastisnya pendapatan perempuan mitra Amartha yang berdampak pada berkurangnya angka kemiskinan, dicapai lewat serangkaian program poverty intervention sebagai berikut:

  • Menyediakan akses modal agar para perempuan mitra Amartha di desa bisa memulai dan mengembangkan usaha
  • Memberikan pelatihan wirausaha dan literasi keuangan, agar para perempuan mitra Amartha bisa mengelola keuangan untuk mengembangkan bisnisnya
  • Meningkatkan daya beli perempuan desa yang akhirnya mampu meningkatkan kualitas hidup

“Yang dibutuhkan masyarakat supaya bisa produktif bukan cuma modal, tapi juga pendampingan supaya mereka bisa bijak menggunakan modalnya demi keberlangsungan usaha,” kata CEO dan Founder Amartha, Andi Taufan Garuda Putra.

Sejalan dengan meningkatnya pendapatan para perempuan pengusaha mikro mitra Amartha, 52 persen dari mitra Amartha sudah mampu menyisihkan uang untuk membeli peralatan penunjang usaha seperti membeli sepeda motor dan merenovasi toko mereka. Bahkan mitra Amartha kini sudah bisa mengalokasikan keuntungan usaha mereka untuk membeli keperluan konsumtif seperti membeli telepon seluler dan televisi.

“Setelah dapat modal dari Amartha usaha saya bisa meningkat. Dulunya saya hanya petani ternak ikan cupang, sekarang saya sudah bisa menjadi pengumpul ikan cupang dari para petani dan buka kios di Jakarta,” kata Ibu Apsiah dari desa Ciseeng Bogor yang menjadi mitra Amartha sejak 2010.

Selain kucuran modal dan pendampingan, ribuan perempuan desa pengusaha mikro mitra Amartha juga merasa terbantu oleh program pembagian 7.039 pasang kacamata. Pasalnya, banyak dari mereka mengalami rabun jauh sehingga tidak bisa dengan efektif mengelola keuangan. Bantuan kacamata terbukti membantu satu dari tiga mitra Amartha, yang merasakan produktivitas mereka meningkat sebanyak empat jam perhari.

Meningkatnya pendapatan juga berdampak positif terhadap turunnya tingkat kemiskinan mitra Amartha. Pada tahun 2016, sebanyak 63 persen dari total mitra Amartha masih berada dibawah garis kemiskinan. Per akhir 2018, jumlah mitra Amartha yang dibawah garis kemiskinan turun drastis menjadi 41 persen. Berkurangnya populasi penduduk miskin yang menjadi mitra Amartha.

Penurunan tingkat kemiskinan mitra Amartha ternyata lebih cepat dari level nasional, berhasil mengurangi jumlah mitra Amartha yang semula ada di bawah garis kemiskinan sebanyak 22 persen. Dari data Badan Pusat Statistik, penurunan rata-rata tingkat kemiskinan per tahun sebesar 1,1 persen.

“Ini membuktikan bahwa perusahaan fintech bisa membawa dampak positif, jika kita semua tidak hanya berpikir untuk mengejar keuntungan, tapi juga membantu masyarakat yang membutuhkan,” lanjut Andi Taufan Garuda Putra.

Tentang Amartha

Per April 2019, Amartha sudah mengucurkan modal usaha lebih dari Rp 1 Triliun pada 223.000 perempuan pengusaha mikro yang tersebar 3.500 desa di penjuru Indonesia. Setelah mengucurkan modal, Amartha melalui 1.100 petugas di desa memberi pendampingan dan pelatihan literasi keuangan kepada semua mitranya.

Amartha adalah perusahaan finansial teknologi peer-to-peer (P2P) lending terpercaya yang fokus membantu ratusan ribu perempuan pengusaha mikro di pedesaan. Amartha mempertemukan perempuan pengusaha mikro yang membutuhkan modal kerja dengan perorangan atau perusahaan yang mencari alternatif pengembangan dana dengan keuntungan menarik, sekaligus memberikan dampak sosial bagi masyarakat, seperti mengangkat kualitas hidup ratusan ribu perempuan desa.

Share with

Leave a Reply

Popular Post
Archives
en_US