Press Release: Untuk Segera Dimuat
Jakarta, 15 Februari 2019
Marshall Pribadi, Founder & CEO PrivyID, baru saja ditetapkan sebagai Endeavor Entrepreneur. Ia menjadi satu-satunya kandidat Endeavor Entrepreneur asal Asia Tenggara yang lolos seleksi pada 85th International Selection Panel yang diselenggarakan di San Francisco, California, Amerika Serikat, pada Rabu (06/02) lalu. Didirikan sejak 1997, Endeavor merupakan organisasi internasional yang dibentuk untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan secara global melalui program-program khusus yang dirancang untuk wirausahawan terpilih.
“Sebuah kehormatan bagi saya dan PrivyID untuk bisa terpilih menjadi bagian dari Endeavor. Hal ini berarti bahwa inovasi regtech kami dalam menyediakan layanan tanda tangan elektronik dan identitas digital yang legal kembali diakui hingga tingkat dunia,” ujar Marshall Pribadi yang sebelumnya juga menjadi figur Forbes Asia 30 Under 30 pada 2017.
Mereka yang terdaftar menjadi Endeavor Entrepreneur harus memenuhi kriteria khusus dan melalui proses seleksi ketat. Kandidat harus memiliki visi dan semangat besar untuk mengembangkan usaha mereka menjadi sukses. Kualitas kepemimpinan yang baik, komitmen untuk berbagi ilmu, serta kontribusi terhadap masyarakat juga menjadi kriteria mendasar.
Usaha yang dijalankan oleh para Endeavor Entrepreneur harus memiliki ide-ide inovatif yang mampu mengubah wajah industri, baik di tingkat lokal maupun internasional. Selain itu, bisnis tersebut juga harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan berkualitas sekaligus memiliki potensi untuk tumbuh secara pesat.
“Selama lima tahun, Endeavor Indonesia terus mencari entrepreneur yang bisa menjadi panutan dan menginspirasi para profesional muda dalam ekosistem bisnis skala regional. Marshall merupakan pionir di industri teknologi identitas digital dan tanda tangan elektronik di Indonesia. PrivyID akan mengambil peranan penting bagi masa depan ekonomi modern negara ini,” ujar Bambang Cahyo Susilo, Chief Service Officer Endeavor Indonesia.
Endeavor juga menilai Marshall berhasil membangun kepercayaan dari berbagai klien ternama, termasuk perusahaan-perusahaan terbesar di Indonesia yang memimpin industri masing-masing. “Endeavor Indonesia bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan Marshall dalam mengembangkan PrivyID,” lanjut Bambang.
Endeavor menilai bahwa startup PrivyID yang didirikan oleh Marshall telah merevolusi identifikasi individu pada transaksi elektronik di Indonesia. Meski belum genap berumur tiga tahun, kini PrivyID telah membantu lebih dari seratus perusahaan Indonesia yang bergerak di berbagai industri keuangan, seperti perbankan (Bank Mandiri, BRI, dan CIMB Bank), pembiayaan (Bussan Auto Finance, MPM Finance, Adira Finance, Kawan Lama Group) hingga usaha mikro ribuan perempuan di pedesaan melalui kerja sama dengan tekfin Amartha. Teknologi yang ditawarkan PrivyID mampu menghadirkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi bagi hampir 3 juta penggunanya serta membantu memajukan ekonomi digital Indonesia.
Selama dua belas bulan, Marshall menjalani proses penilaian dan wawancara mendalam dengan sejumlah mentor Endeavor Indonesia dan regional Asia. Marshall mempresentasikan inovasi, rencana bisnis, potensi pertumbuhan bisnis, tantangan dan kesempatan bisnis, hingga kualitas personalnya di hadapan juri yaitu Davids Tjhin (Partner and Managing Director Boston Consulting Group Indonesia), Gunawan Susanto (Presiden Direktur IBM Indonesia), Bernd Waltermann (Senior Partner and Managing Director Boston Consulting Group Singapura), Yulia Yasmina (Partner di EY Indonesia), Budiman Goh (International Business Director Garudafood), dan Iwan Atmawidjaja (Consulting Leader Deloitte Indonesia),
Setelah lolos di tingkat nasional dan regional, Marshall kemudian menjalani wawancara dan penjurian dengan sejumlah mentor Endeavor global dalam panel seleksi internasional. Terpilihnya Marshall sebagai Endeavor Entrepreneur ke-43 asal Indonesia membuatnya tergabung bersama 1.824 Endeavor Entrepreneur lainnya seperti Achmad Zaky (Founder Bukalapak), Adrian Gunadi (CEO Investree), dan Niki Luhur (Presiden Direktur Kartuku & Ketua Umum AFTECH). Sebagai Endeavor Entrepreneur, Marshall akan menerima akses mentoring, networking, dan investasi eksklusif dari para pengusaha berskala global.
Tentang PrivyID
PrivyID adalah startup penyedia layanan tanda tangan elektronik dan identitas digital yang didirikan pada 2016 lalu. PrivyID memiliki misi menghadirkan teknologi identitas tunggal yang terverifikasi serta terintegrasi secara universal di dunia digital bagi penggunanya. PrivyID adalah perusahaan pertama yang terdaftar dan diakui sebagai penyedia tanda tangan elektronik dan sertifikat elektronik oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hal ini berarti layanan yang dimiliki PrivyID telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Undang-Undang no. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), Peraturan Pemerintah no. 82 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, serta Peraturan Menteri Kominfo no. 11 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik. PrivyID juga menjadi startup Indonesia pertama yang mengantongi sertifikasi keamanan informasi berstandar ISO/IEC 27001:2013.