Public relations (PR) menjadi salah satu disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan kemajuan perkembangan teknologi. Kini, public relations dapat menjadi marketing tools perusahaan dengan menerapkan Digital PR. Lantas, apa perbedaan antara Digital PR dengan PR konvensional?
Daftar Isi:
Pengertian Digital PR dengan PR Konvensional
Kalau menurut sabda Frank Jefkins, public relations merupakan ilmu yang merangkum komunikasi secara keseluruhan secara terencana, baik kepada internal maupun eksternal dari organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Kalau di PR konvensional, cara ini dapat diimplementasikan melalui press conference, mendistribusikan press release ke media, dan lain-lain.
PR konvensional banyak menggunakan media konvensional seperti televisi, surat kabar, dan radio. Sehingga hasil dari pemberitaan media cukup sulit diukur. Kalau di Digital PR, teknik ini mencoba untuk mengawinkan PR konvensional dengan Digital Marketing Tools untuk menghadirkan digital presence yang lebih kuat dan mudah diukur. Namun tujuan keduanya tetap sama yakni berusaha meningkatkan awareness dari brand atau perusahaan.
Cara kerja Digital PR vs PR Konvensional
Konsep kerja Digital PR dengan PR konvensional ini cukup berbeda. Dimana media yang digunakan juga sudah sangat berbeda. Mungkin waktu surat kabar distribusinya masih sebanyak dulu, ketika melakukan media monitoring terkait isu mengenai brand atau perusahaan, kita perlu membaca surat kabar yang terbit pada hari itu satu per satu.
Satu per satu pemberitaan di compile dalam bentuk kliping untuk selanjutnya dihitung PR Value dan Ads Value berdasarkan ukuran dari kolom berita. Tentunya cara ini cukup menyulitkan seorang PR dalam mengukur value dan jumlah coverages pemberitaan.
Next, mungkin sekarang ini kalau kalian mau cari review suatu produk, seringnya tanya ke Mbah Google dulu, ya? Nah, cara kerja Digital PR ini salah satunya memanfaatkan mesin pencarian, atau yang paling umum dikenal itu Google, melalui backlink dan keyword-keyword tertentu agar brand atau perusahaan kemunculannya bisa hadir di halaman pertama Google.
Disini, Digital PR banyak mengandalkan sinergi antara website, backlink, dan keyword spesifik yang digunakan. Let say, kita menulis press release untuk dibagikan kepada media. Dari press release tersebut, kita bisa menyisipkan backlink yang mengarah ke website perusahaan untuk menciptakan kredibilitas dari brand atau perusahaan tersebut.
Selain itu, keyword yang spesifik ini juga sangat dibutuhkan untuk menciptakan unlinked mention kepada brand atau perusahaan.
Manfaat Memahami Digital Public Relations
Kalau tadi kita sudah bicara mengenai perbedaan dan cara kerja dari Digital PR vs PR konvensional, pasti kalian juga penasaran apa manfaatnya. Media Buffet merupakan salah satu PR agency yang sudah merasakan manfaat dari implementasi Digital PR ini.
- Meningkatkan website traffic
Seperti yang sudah disebutkan, backlink dan unlinked mention yang mengarah kepada brand atau perusahaan dapat meningkatkan traffic dari website tersebut. Semakin tinggi traffic yang mengarah kepada website, semakin website dari brand tersebut potensial untuk hadir di halaman pertama dari search engine.
- Meningkatkan optimalisasi SEO
Beberapa pemberitaan dan artikel blog mengenai brand yang dipublikasi oleh high authority website dapat meningkatkan ranking dari SEO, maka target keyword ini bisa diperluas.
- Memperkuat brand di segmen industri
Digital presence yang baik dapat menjadikan image brand menjadi lebih positif. Selain itu, digital presence ini dapat menguatkan brand sebagai leading market di segmen industri.
- Meningkatkan penjualan
Strategi digital PR yang dijalankan dengan baik membuat nama brand atau perusahaan semakin sering disebut, yang mana hal ini dapat berpotensi kepada meningkatnya penjualan produk dari brand.
- Meningkatkan brand image dan kepercayaan masyarakat
Digital coverage yang dihasilkan dengan jumlah yang masif dari implementasi Digital PR dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat akan brand atau perusahaan. Sehingga nama baik brand atau perusahaan akan terus didengar oleh target audience.