Resep Personal Branding di LinkedIn

“It’s important to build a personal brand because it’s the only thing you’re going to have. Your reputation online, and in the new business world is pretty much the game, so you’ve got to be a good person”

Begitu kira-kira kata Gary Vee, salah satu “selebriti” di bidang digital marketing dan media sosial. Ia menganggap betapa pentingnya punya personal branding di era online sekarang ini, apalagi dengan gelombang media sosial yang semakin kuat.

Kini, penilaian orang lain terhadap pribadi seseorang juga didasarkan perilaku mereka di dunia maya. Tidak hanya untuk hura-hura dan eksistensi semata, tapi juga membangun personal branding.

Masih banyak diantara kita yang menganggap kalau LinkedIn sebagai tempat cari kerja. Hmmm gak salah juga sih karena banyaknya info lowongan di sana. Tapi ingat ga, LinkedIn juga termasuk ke dalam media sosial, yang mana kita bisa saling terhubung dan terkoneksi dengan orang-orang profesional lainnya.

Beberapa waktu yang lalu, Media Buffet PR ngobrol-ngobrol seru seputar personal branding di LinkedIn dalam Talk N Share 4 dan mengundang dua “influencer” yang sudah nyemplung di LinkedIn selama beberapa tahun terakhir dan mereka memberikan resep personal branding secara cuma-cuma. Siapa saja mereka dan apa resep ampuhnya? You better be ready!

“Jaga jempol tetap berkomentar baik di LinkedIn” – Mas Tomy (CEO & Managing Director Headhunter Indonesia

Kalau dulu, mulutmu harimaumu. Sekarang, jempolmu harimaumu. Satu cara untuk mulai eksis di LinkedIn dengan tidak menulis sesuatu yang julid atau sumpah serapah karena semua aktifitas kita akan muncul. Sudah tahu kan bagaimana algoritma LinkedIn bekerja? Kalau belum, silakan meluncur kesini. Image kita di mata koneksi akan buruk. Lambe turah cukup ada di Instagram saja, tidak usah dibawa ke LinkedIn.

“Kenali dan bangun potensi diri” – Kak Deecy Lauw (Content Creator)

Personal branding itu ya tentang siapa diri kita dan keahlian kita. “Haram” hukumnya untuk mencontek apalagi menjadi orang lain demi mengharumkan nama sendiri yang belum tentu punya kemampuan yang sama. Be original and be the best version of you!

“Sering mengandalkan konten orang lain is a big NO!” – Mas Bima (CEO Media Buffet PR)

Belum bisa bikin konten sendiri? Ga masalah! Bisa repost konten orang lain yang relevan dengan bidang dan pengetahuan kita. Tapi, terlalu aktif repost belum tentu membuat orang lain melihat kualitas dalam diri seseorang dan personal branding kita jadi tak terlihat. Coba tuangkan pemikiranmu atas konten tersebut dengan memberikan tanggapan dan diskusi di kolom komentar. Berilah added value di tiap aktivitasmu di LinkedIn agar bisa menarik atensi dari target audience dan koneksimu.

Sama seperti resep masakan ala chef, semoga resep ini bisa menjadi petunjukmu untuk mulai menggodok cara personal branding di LinkedIn. Jangan takut untuk memulai, percaya dan jujur pada diri sendiri, nanti pasti akan ketagihan dengan rasa yang kamu dapatkan dari sedapnya bangun personal branding di LinkedIn.

Share with

Tinggalkan Balasan

Popular Post
Arsip
id_ID