Diplomasi Makan Siang, Jurus Dubes Ishii Sang Kakek Online

Kala tren food blogger & mukbang digandrungi, ada satu sosok yang juga tak ingin ketinggalan. Ia adalah Masafumi Ishii, seorang warga negara Jepang senior berumur 61 tahun yang hampir seluruh rambut dan alisnya memutih. Namun Masafumi Ishii bukanlah seorang kakek biasa, ia adalah Duta Besar Jepang untuk Indonesia yang telah menjabat sejak 2017.

Jika Anda belum pernah mendengar nama Masafumi Ishii, cobalah cari akun Instagram dengan username @jpnambsindonesia. Melalui akun tersebut, Dubes Ishii rutin mengunggah aktivitas makan siangnya sembari berpose jenaka. Saat ini ada 90,5 juta orang yang telah menjadi followers Dubes Ishii di Instagram.

Unggahan-unggahan Dubes Ishii jelas bukan tanpa tujuan, sebagai seorang duta besar, tentu ia sedang melancarkan strategi diplomasi budaya. Makanan dari berbagai daerah di Indonesia selalu tersaji di meja makan siangnya. Entah itu Nasi Langgi Solo, Soto Padang, Se’i Kupang, sate ayam, hingga menu makanan rumahan seperti ayam goreng kremes & sayur asem. Batik lengan panjang selalu ia kenakan setiap hari untuk melengkapi penampilannya. Sesekali Dubes Ishii juga membuat unggahan “Ambassador’s Batik Collection” untuk memperkenalkan batik-batik dari penjuru Indonesia yang ia miliki.

Pose-pose jenaka Dubes Ishii ketika menikmati makan siang mengundang reaksi gemas warganet. Ia tak malu menjulurkan lidahnya sambil menunjuk perut, membentuk huruf K dengan tubuhnya sehingga menyerupai bentuk pulau Sulawesi, hingga menirukan miniatur wayang yang ia ambil dari salah satu sudut kantornya sebagai properti. Pose-pose spontan dan sekenanya itu justru membuat kolom komentar Dubes Ishii dibanjiri dengan kata-kata lucu, kawaii, gemas, hingga uwu. Tak perlu waktu lama bagi Dubes Ishii untuk menjadi viral hingga dianggap telah menjadi kakek online bagi para penggemarnya.

sumber: Instagram @jpnambsindonesia

Menjangkau media sosial menjadi penting saat ini, termasuk juga untuk melancarkan hubungan persahabatan antara dua negara. Diplomasi tak hanya dilakukan dalam acara yang formal, tetapi juga merambah dunia digital yang dekat dengan keseharian banyak orang. Walaupun diplomasi digital tak hanya terbatas pada penggunaan media sosial, namun diplomasi digital mampu menjangkau audiens yang lebih luas secara efektif, utamanya Milenial dan Generasi Z.

Tak hanya mempromosikan kuliner dan budaya, Dubes Ishii juga rajin mengunggah kegiatan dan agenda kerjanya. Contohnya saja saat ia mengunjungi Palu untuk menyalurkan donasi, meninjau pembangunan MRT Jakarta yang sebagian didanai Jepang, mengundang petinggi Gojek yang juga mendapat suntikan venture capital Jepang, hingga kunjungan silaturahmi Hari Raya Idul Fitri ke pejabat-pejabat tinggi negara. Dalam beberapa unggahannya ia tak segan selfie dan berpose jenaka sehingga mengundang komentar-komentar gemas pengikutnya.

sumber: Instagram @jpnambsindonesia

Satu hal yang menarik, Dubes Ishii ternyata memiliki jeli dalam membaca situasi. Pada saat Ramadhan, Dubes Ishii tak ingin mengganggu kekhusyukan ibadah puasa para followers-nya. Ia dan stafnya mengunggah kegiatan makan siangnya pada malam hari, sesudah buka puasa dilaksanakan. Mungkin Dubes Ishii tidak ingin membuat followers-nya ngiler dengan menu makan siangnya.

Diplomasi digital sebelumnya juga dipraktikkan oleh Moazzam Malik, pendahulu Duta Besar Inggris untuk Indonesia. Lain halnya dengan Dubes Ishii, melalui akun @MoazzamTMalik, Moazzam Malik memilih Twitter sebagai sarana mendekatkan diri dengan warganet Indonesia. Ia aktif membagikan kunjungan dan program ke berbagai daerah, termasuk saat menemui para pejabat, komunitas pecinta Liverpool, hingga santri-santri di desa. Ketika masa tugasnya di Indonesia usai, Moazzam Malik mengunggah sebuah surat perpisahan lewat akun Twitternya. Surat yang hangat tersebut berbalas komentar dari para penggemarnya.

Popularitas Dubes Ishii di Instagram membuat banyak media berlomba untuk mengundangnya dalam berbagai acara talkshow televisi. Begitu pula untuk media cetak dan online yang berlomba mewawancarai dan menulis profil Dubes Ishii. Habit media Indonesia yang gemar menayangkan konten viral dari media sosial ini mendatangkan keuntungan lebih bagi Dubes Ishii. Selain bercerita tentang eksistensinya dalam Instagram, Dubes Ishii juga memiliki kesempatan untuk memperkenalkan misi budaya atau program kerja sama strategis antara pemerintah Jepang dan Indonesia. Dengan tampil di televisi atau dimuat pada portal berita, Dubes Ishii dapat menjangkau kalangan masyarakat Indonesia yang mungkin belum menggunakan Instagram.

Berbekal kreativitas dalam menggunakan Instagram, Dubes Ishii bak sedang melancarkan aktivitas public relations yang santai namun cukup efektif. Ia dapat menampilkan citra diri sebagai seorang duta besar yang dekat dan bersahabat dengan masyarakat Indonesia. Dalam sebuah wawancara, Dubes Ishii turut mengakui bahwa Instagram membantunya untuk mewujudkan diplomasi yang semakin dekat dengan masyarakat Indonesia.

Memilih kuliner sebagai alat untuk merebut hati warganet merupakan pilihan yang cerdas, karena kuliner adalah salah satu hal yang dapat mempersatukan rakyat Indonesia. Pun, siapa yang tak merasa tersanjung seorang kakek dari Jepang amat menggilai kuliner Indonesia? Kini Dubes Ishii berhasil membuat penggemarnya menanti setiap unggahannya di jam makan siang.

Share with

Tinggalkan Balasan

Popular Post
Arsip
id_ID