Semakin berkembangnya teknologi membuat jenis pekerjaan kini makin beragam. Terutama di bidang industri kreatif seperti Public Relations Agency Indonesia yang tidak hanya menuntut untuk menghasilkan konten-konten menarik tetapi juga berkualitas. Seperti pekerjaan dalam bidang content writer, content creator, dan copywriter yang menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir ini.
Namun terkadang, beberapa orang masih sulit untuk membedakan tiga profesi tersebut dan beberapa perusahaan bahkan menggabungkan ketiga posisi menjadi 1 orang saja. Meski sama-sama berhubungan dengan tulis-menulis, namun sebenarnya content writer, content creator dan copywriter adalah 3 hal pekerjaan yang berbeda. Penting untuk kita mengetahui apa perbedaan dari peran-peran ini karena masing-masing memiliki tantangan dan tujuan yang unik. Simak ulasan dari Media Buffet PR berikut ini.
Daftar Isi:
Bedanya Content Writer, Copywriter & Content Creator
Content Writer – Si Pembuat Narasi
Saat ini kamu sedang membaca artikel pada website Media Buffet PR dan kamu mendapatkan informasi yang belum kamu ketahui sebelumnya. Yap, artikel tersebut adalah hasil dari ketikan seorang content writer. Lebih jelasnya, seperti dilansir dari Social Media Today, content writer adalah orang yang bertanggung jawab merancang dan menulis konten dalam berbagai bentuk tulisan, bisa artikel pada website atau konten media sosial yang bertujuan memberikan informasi dan mengedukasi audiens.
Untuk menciptakan artikel berkualitas dan mudah dipahami dan sesuai dengan goals digital marketing yang ingin dicapai seorang content writer harus pandai meriset mengenai topik yang diangkat, paham berbagai angle dan punya pengetahuan seputar Search Engine Optimization (SEO). Seperti kata Neil Patel, SEO dibutuhkan untuk membantu konten artikel kita mendapatkan organic traffic bahkan konversi.
Di Media Buffet PR sendiri, ada Muthia, yang aktif menulis konten artikel pada website. Dalam proses pembuatannya, Muthia mengaplikasikan strategi SEO dengan memasukkan kata kunci relevan yang sudah diriset sebelumnya menggunakan third-party tool seperti UberSuggest by Neil Patel. Selain itu, internal linking juga tidak kalah penting dalam sebuah artikel website.
Copywriter – Si Penarik Perhatian
Ini salah satu profesi yang sering banget tertukar dengan content writer, ibarat kembar identik. Tapi walaupun kembar, pasti ada perbedaannya dong ya. Perbedaannya terletak pada tujuannya; membuat audies melakukan aksi, baik itu subscribe, beli, download atau call. Agar audiens yang dituju mau melakukan aksi, maka dibutuhkan peran sang copywriter untuk menghasilkan copy yang bisa “menghipnotis” atau menarik perhatian.
Kalau kamu tertarik menjadi seorang copywriter, Rahadian, salah satu Copywriter yang sekaligus punjangga di Media Buffet PR mengajak kamu untuk paham dengan target audiens. Dengan begitu, copy yang kamu buat otomatis akan relate dan selaras dengan audies yang dituju. Jangan lupa selalu up-to-date dengan situasi terkini, karena tren selalu berubah dan banyak momentum yang bisa dimanfaatkan dengan memahami tren. Pasti gamau dong copy-mu terasa jadul dan so yesterday?
Satu hal yang musti dipahami oleh (calon) copywriter adalah know how to sell without even selling. Menanamkan brand value kepada audiens membutuhkan proses yang konsisten dan tidak mudah. Karena itu, soft selling merupakan metode yang terbilang sulit namun akan sangat berdampak untuk membangun dan mempertahankan brand value tersebut di benak audiens.
Content Creator – Si Serba Bisa
Berbeda dengan content writer dan copywriter yang hanya berfokus pada narasi atau kata-kata, seorang content creator mampu membuat konten lebih luas lagi berupa foto, video, infografis, ataupun podcast dan dipublikasikan melalui media sosial. Dari penjelasan Influencer Marketing Hub, content creator dibagi atas jenis platform tempat Ia berkarya. Misalnya youtube content creator, social media content creator, podcast content creator dan lain sebagainya.
Content creator tidak selalu bekerja sendiri seperti para influencer yang sering kita temui. Perusahaan PR Agency Jakarta juga membutuhkan seorang content creator, Media Buffet PR misalnya. Untuk memenuhi kebutuhan konten digital klien ataupun kegiatan internal Media Buffet, Muammar sangat diandalkan. Bagi Muammar, untuk bisa menjadi content creator itu setidaknya paham basic visual editing, baik statis (foto, poster, infografis, dll) atau dinamis (animasi, video, dll).
Buat kamu yang mau jadi content creator, Muammar kasih bocorannya nih; jangan malu untuk belajar dan jangan sungkan untuk bertanya! Siapapun bisa jadi content creator, tapi ga semua content creator bisa diterima oleh siapapun.
Itu dia perbedaan antara content writer, copywriter dan content creator yang perlu kamu ketahui. Dapat disimpulkan bahwa job description seorang content creator memang lebih luas jika dibandingkan dengan content writer dan copywriter yang lebih spesifik. Jadi, di antara ketiga profesi tersebut, mana yang ingin kamu geluti lebih lanjut?