public relations

Ulas Job Desk: “Fenomena Gunung Es” dari Pekerjaan Public Relations

Saat mendengar pekerjaan Public Relations sebagian orang akan teringat mengenai jobdesk PR pada umumnya seperti berkomunikasi dari perusahaan ke publik, menghubungi media untuk kebutuhan press release ataupun menangani krisis perusahaan. Secara garis besar jobdesk PR memang benar seperti itu, tetapi jika dikulik lebih dalam ternyata tidak hanya berfokus pada “Citra” perusahaan saja loh!

“Terus apa lagi dong pekerjaan PR yang dilakukan?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Media Buffet PR pernah mengulas salah satu pekerjaan yang biasa dilakukan oleh Public Relations seperti ,Media Monitoring yang bertujuan agar praktisi PR bisa selalu up to date dengan pemberitaan terkini mengenai perusahaan, kompetitor maupun industri perusahaan.

Apakah cuma sampai situ saja? Eits, itu mah baru tip of the iceberg. Ibarat fenomena gunung es, masih ada beberapa pekerjaan penting PR lainnya yang ‘gak keliatan’ di mata awam, apalagi di era digital PR begini. Berikut adalah list pekerjaan PR yang dilakukan oleh ,Media Buffet sebagai salah satu PR Agency di Jakarta:

Kerjaan di Balik Layar Seorang Public Relations

Menulis

Praktisi Public Relations tidak dapat dipisahkan oleh kegiatan menulis. Hal ini dapat diilustrasikan layaknya ketika kita mengendarai kendaraan maka wajib hukumnya untuk mengisi bahan bakar terlebih dahulu.

Kegiatan menulis yang dilakukan oleh PR tidak hanya berfokus pada press release saja, melainkan untuk kebutuhan penting lainnya seperti menulis report, membuat cue card, juga menulis dokumen penting untuk kerja sama dengan pihak eksternal perusahaan.

Bahkan untuk di era teknologi yang berkembang saat ini, terjadi perluasan konteks Public Relations, di mana kegiatan yang dilakukan tidak hanya PR secara konvensional saja. Sekarang ada juga Digital PR, yaitu integrasi antara Public Relations dengan Digital Marketing.

Salah satu contoh kecil dari aktivitas digital PR adalah menulis press release yang SEO-based dengan mencantumkan backlink atau menambahkan rekomendasi keyword berdasarkan sumber dari riset search engine optimization (SEO).

Media Relations

Simbiosis mutualisme merupakan deskripsi yang tepat untuk hubungan Public Relations dengan Media. Dari sisi PR, dalam mencapai Key Performance Indicator (KPI) dapat diukur dari jumlah publikasi pemberitaan yang ada di khalayak. Untuk mencapai hal tersebut, praktisi PR biasanya telah membuat skema untuk menjalin hubungan dengan pihak media.

Tidak sedikit yang memiliki stigma jika PR hanya menghubungi media karena memiliki tujuan untuk penayangan press release saja. Untuk menghindari persepsi hal tersebut, Media Buffet PR memiliki strategi khusus dengan tujuan utama dari media relations adalah memperkenalkan brand client terhadap perusahaan media, agar dari sisi media dapat memahami asal usul perusahaan maupun produk yang dimiliki oleh brand tersebut.

Community Relations

Konteks community relations yang dibangun tidak hanya untuk hubungan dengan komunitas warga lokal sekitar perusahaan. Melainkan komunitas yang dimaksud adalah sekelompok orang yang memiliki ketertarikan terhadap suatu hal yang sama, dan memiliki visi misi yang seragam dengan brand.

“Apa sih gunanya PR membangun hubungan komunitas? Nambah-nambahin kerjaan aja deh”

Tenang-tenang, fungsi community relations jika ditinjau dari sisi PR Agency bisa sangat membantu untuk kebutuhan brand yang menginginkan produknya dapat digunakan oleh audience yang tepat dan cocok dengan produk yang dihadirkan.

Contohnya seperti salah satu case study yang dilakukan oleh ,Media Buffet PR terhadap Paxel, sebuah perusahaan logistik dengan produk unggulan ‘same day delivery’. Produk ini sangat cocok digunakan oleh pelaku UMKM untuk mengirimkan makanan dan minuman dalam waktu yang singkat, tetapi tetap menjaga kualitas produk yang dikirim tetap aman.

Event Management dalam Public Relations

Tidak hanya wajib dalam menulis, biasanya seorang PR juga familiar dengan event management. Kenapa tiba-tiba event? Karena aktivitas PR seringkali dikemas dalam bentuk event, contohnya seperti launching event dan press conference.

Khususnya di PR Agency, seorang associate atau consultant dilatih dan dapat merancang sebuah acara secara matang, dimulai dari menentukan konsep acara, target audience, objective dari kegiatan tersebut, hingga ke arah mendetail seperti teknis saat acara berlangsung.

Event management ini dinilai sangat kompleks, dikarenakan membutuhkan ketelitian, time management, kerja sama tim yang baik, serta menjaga komunikasi secara tepat dengan berbagai pihak yang terlibat dalam keberlangsungan acara.

Jadi bisa disimpulkan kalau pekerjaan Public Relations tidak hanya menjadi juru bicara ketika perusahaan ada krisis aja ya! Seperti “fenomena gunung es”, selain menjaga komunikasi dengan pihak eksternal perusahaan, ternyata seorang PR juga mampu melakukan pekerjaan hal yang banyak sekali. Walaupun memang kunci utamanya tetap berpegang teguh pada “komunikasi” dan “relasi”.

Farah Dina

Share with
Popular Post
Archives
en_US