Digital public relations

5 Kesalahan yang Biasa Terjadi dalam Menerapkan Digital Public Relations

Bicara digital PR, zaman sekarang apa sih yang nggak digital dan online? Dari digital Public Relations, digital marketing, digital payment, bisnis online, streaming film online, streaming lagu online, sampe pinjaman online, nabung online, nembak pacar online, pacaran online, putus juga online, semuanyaaa digital dan online.

Sekilas, hal-hal yang berbau digital terdengar mudah dipahami. Pada dasarnya digital itu menggambarkan yang sebelumnya bergerak secara konvensional, sekarang berpindah ke platform digital.

Tapi dalam konteks digital PR, nyatanya banyak yang salah paham perihal digital PR. Memang bener sih, seperti digital-digital yang lain, digital PR ini menggeser praktik Public Relations ke ranah digital, melalui berbagai platform digital.

Untuk menjalankan digital PR, berpindah platform ke digital saja gak cukup. Ada banyak perubahan dan perkembangan dalam praktik digital PR. Kini, PR bukan lagi sekadar publikasi media, brand awareness, ataupun reputasi. Digital PR memiliki dampak bisnis yang lebih nyata dan terukur.

Inilah beberapa kesalahpahaman tentang aktivitas digital PR yang sering disuarakan oleh PR Agency, kampus dengan jurusan Digital PR, PR Community, bahkan media nasional.

Untuk penjelasan lebih detail tentang salah kaprah digital PR, kamu bisa dengerin pemaparan CEO Media Buffet, Bima Marzuki di Youtube Media Buffet.

Salah Kaprah Digital Public Relations

Digital Public Relations Bukan Melakukan Social Media >< Conventional PR Berbarengan

Sekarang, ada satu pertanyaan buat kamu. Apakah memuat konten di media sosial termasuk digital PR? Apakah memuat klarifikasi dalam bentuk verbal atau tertulis di media sosial juga termasuk digital PR?

Kalau jawabannya iya, selamat. Kamu salah!

Yang disebut di atas itu adalah aktivitas social media, bukan aktivitas digital PR. Sampai sekarang, masih banyak praktisi PR yang menganggap kalau menyampaikan informasi di platform digital adalah suatu keberhasilan dalam menjadi jembatan informasi brand ke publik. Padahal, digital PR gak sampai di situ.

Digital PR itu by definition berakar dari SEO, algoritma Google, domain authority, backlink, dan reputasi dari suatu website. Sedangkan konten Instagram dan Twitter tidak memiliki dampak langsung terhadap performa SEO website brand kamu.

Digital PR adalah integrasi antara public relations dan digital marketing. Bukan menjalankan media sosial dan aktivitas PR secara beriringan. Karena itu, pemahaman akan beberapa aspek digital marketing, utamanya SEO, sangat penting untuk dikuasai. Dan media sosial itu hanyalah satu dari sekian cabang keilmuan dalam digital marketing.

Belum Memahami dan Trial-error Digital Marketing

Digital marketing adalah keilmuan yang memiliki banyak cabang di dalamnya. Ada 9 jenis digital marketing, diantaranya content marketing, Search Engine Optimization, SEM, email marketing, social media marketing, paid advertising, affiliate marketing, mobile marketing, influencer marketing, dan masih banyak lagi.

Nah dalam digital PR, cabang digital marketing yang utamanya diintegrasikan oleh public relations adalah SEO dan content marketing. Jadi digital PR gak serta-merta menggunakan semua aspek dalam digital marketing.

Ada kalanya banyak cabang digital marketing digunakan, tapi hanya sebagai penunjang atas aktivitas digital PR yang sedang berjalan. Trial error dalam digital marketing itu butuh proses yang cukup kompleks.

Misalnya terdapat user testing dalam proses perbaikan UI/UX website. Lalu ada juga A/B testing dalam perbaikan website, yang bentuknya mirip-mirip dengan user testing dalam UI/UX. Belum lagi riset keyword dalam SEO. Banyak riset dan trial-error yang perlu kamu lakukan dalam mengaplikasikan digital marketing.

Berhenti Sampai di Inbound Traffic

Memang, salah satu dampak dari digital marketing adalah peningkatan traffic pada website brand atau perusahaan. Tapi apakah sekadar peningkatan traffic pada website itu cukup?

Meningkatnya traffic gak akan ada artinya kalau hanya berhenti di situ. Traffic adalah awareness, dan dalam strategi funneling, awareness hanyalah tahap awal dari output digital marketing.

Dalam konsep digital PR, traffic hanya salah satu parameter brand awareness.

Salah satu, karena sebenarnya kami di Media Buffet PR sudah membuktikan bahwa impact dari campaign digital PR sangat mungkin lebih dari sekadar awareness, tapi juga bisa kita extend ke digital reputation dan leads. Ini yang sudah kami lakukan dan terlihat hasilnya pada dua klien kami, Shell dan IdScore.

Digital PR bisa membawa dampak lebih jauh hingga ke leads dan dengan kolaborasi konversi. Dengan digital PR, maka traffic yang datang bisa dikondisikan dengan pengetahuan akan produk yang muncul dari proses content marketing yang dilakukan.

Digital Public Relations Tapi Cuma Mengandalkan Effort Organik

Proses optimasi dalam SEO membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena itu, effort organik mungkin tidak cukup kalau brand kamu masuk dalam industri dengan persaingan yang ketat. Kalau cuma bikin konten tanpa ada effort-effort lainnya, maka peningkatan traction bisa aja baru didapat beberapa bulan ke depan.

Backlink itu penting banget dalam digital PR. Apalagi backlink dari media. Kenapa begitu?

Website media cenderung punya domain authority (DA) tinggi. Artinya website media lebih mudah memuncaki peringkat Google.

Backlink yang datang dari website dengan DA tinggi, akan lebih berdampak terhadap DA dari website brand yang dituju. Gimana caranya dapetin backlink dari website media yang kredibel?

Salah satu cara alternatif yang bisa ditempuh adalah dengan melakukan placement advertorial dalam bentuk artikel ke website media. Influencer marketing juga bisa jadi opsi, selama ada narasi yang mengarahkan audiens kepada website brand kamu, dengan secercah edukasi produk agar traffic yang datang gak sia-sia.

Tidak Mendalami Cara Kerja Google & SEO

Bicara digital PR, haram hukumnya kalau gak bicara SEO. Karena proses integrasi utamanya adalah dengan aspek SEO dan content marketing, maka belajar SEO itu wajib buat kamu yang mau menguasai digital PR.

Kalau SEO terdengar anak komputer banget dan IT banget, jangan overthinking dulu! Sekarang, udah banyak kok sumber literasi gratis di seantero internet yang bisa ngajarin kamu SEO.

Dijamin deh, kalau udah paham SEO, pasti kamu mulai paham digital Public Relations yang sebenarnya itu kayak gimana. Memahami SEO akan terasa seperti membuka tabir keilmuan digital PR di dalam kepalamu. Pencerahan itu akan membuat strategi digital PR akan terdengar masuk akal pada akhirnya.

Kenapa belajar SEO ini penting? Karena kamu akan mendapat insight akan audience behavior. Ketika seseorang mencari sesuatu, mereka akan googling dulu sebelum lari ke media sosial. Reputasi suatu brand juga bisa terlihat di Google, entah dalam bentuk review ataupun bintang.

Akan jadi salah besar ketika kita membuat strategi komunikasi, entah itu public relations, digital marketing, apapun itu, tanpa mengacu kepada audience behavior.

Untuk mulai belajar soal SEO, ada beberapa referensi yang bisa mulai kamu lirik. Misalnya channel Youtube Neil Patel (bukan aktor ya), atau blog Media Buffet, dimana kami juga banyak bercerita tentang SEO dan digital PR

Itulah beberapa salah kaprah digital Public Relations yang sering terdengar di luar sana. Bacaan singkat ini adalah awal dari perjalanan kamu untuk mulai menguasai digital PR. Jadi, simak terus blog dan media sosial Media Buffet PR untuk insight terkait digital PR yang lebih dalam lagi ke depannya ya!

Share with
Popular Post
Archives
en_US