Facebook meluncurkan fitur video conference pada April 2020 lalu dengan nama Facebook Messenger Room. Melalui Facebook dan Messenger, pengguna Facebook Messenger Room dapat melakukan video call gratis dengan maksimal jumlah partisipan 50 orang. Dilansir dari CNET pada Selasa (19/5), Facebook Messenger Room hadir karena banyak orang mencari alternatif aplikasi video conferencing selain Zoom, lantaran diisukan memiliki masalah keamanan dan privasi.
“Kalian bisa memulai dan membagikan Rooms di Facebook lewat News Feed, Groups dan Event, jadi untuk kedepan akan gampang untuk kalian yang ingin mampir kapan saja” ungkap Stan Chudnovsky, Vice President of Messenger Facebook.
Daftar Isi:
Fitur Facebook Messenger Rooms
Facebook Messenger Rooms memungkinkan penggunanya untuk menyiarkan aktivitas video conference di Facebook maupun media sosial lainnya. Tautan Room invitation dapat dibagikan melalui Facebook News Feed, Events serta Groups. Siapa saja, termasuk yang tidak memiliki akun Facebook, dapat ikut bergabung selagi Room dibuka. Pembuat Room tetap memiliki kontrol penuh atas siapa saja yang dapat melihat dan bergabung. Ia dapat menambah atau menghapus peserta kapan saja, serta dapat membuka dan mengunci Room saat video call berlangsung.
Uniknya, Facebook Messenger Room juga dilengkapi dengan filter AR (augmented reality) yang dapat digunakan untuk memberikan tampilan-tampilan lucu seperti telinga kelinci, kostum astronot, dan mengubah gestur wajah. Juga terdapat pilihan background 360 derajat sehingga menimbulkan kesan efek 3D serta pengaturan pencahayaan yang menambah situasi video call jadi lebih menarik.
Keamanan Facebook Messenger Rooms
Facebook menjamin bahwa fitur Facebook Messenger Rooms telah dipastikan aman. Pihak Facebook telah menerapkan langkah-langkah privasi dan kontrol pada layanan. Isu keamanan dan privasi tampaknya menjadi perhatian Facebook setelah kasus Cambridge Analytics pada 2018 lalu.
Read more: Skandal Pencurian Data Facebook Bikin Cambridge Analytica Bangkrut dan Ditutup
Melalui fitur Messenger Room, pengguna dapat mengunci, menghapus, serta melaporkan dan memblokir penyusup, dan juga dengan mudah meninggalkan Room. Facebook juga berjanji bahwa tidak akan menggunakan data para pengguna untuk pemasangan iklan.
Cara Baru Terhubung di Tengah Pandemi
Kehadiran Facebook Messenger Room dapat menjadi solusi baru untuk tetap terhubung di tengah situasi pandemi saat ini. Sebelumnya, aplikasi video conferencing seperti Zoom, Google Meet, dan BlueJeans populer digunakan untuk aktivitas komunikasi profesional maupun personal.
Agency Media Buffet PR juga memanfaatkan ketiga layanan video conference tersebut untuk keperluan rapat internal, diskusi bersama klien, dan event seperti webinar atau press briefing. Salah satu event yang diadakan oleh Media Buffet adalah press briefing Likee pada Rabu, 1 Juli 2020 lalu. Acara ini diadakan untuk mengomunikasikan pertandingan Mobile Legends antar gaming influencer yang ditayangkan live di aplikasi Likee. Press briefing tersebut dihadiri oleh 15 media, seperti dari Republika, Detik.com, Esportnesia, dan lainnya.
Read more: Influencer Game Tanding Mobile Legends di Likee Superstar Battle
Pada bidang pendidikan, layanan Google Classroom banyak digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di rumah. Bahkan kini aktivitas seperti peluncuran produk dan konser musik digelar secara virtual. Seperti yang dilakukan oleh Narasi TV yang mengadakan konser musik virtual dalam rangka penggalangan dana untuk tenaga kesehatan dan masyarakat. Menggandeng 18 musisi Indonesia yang tampil dari rumah masing-masing, Narasi TV menyiarkan jalannya konser melalui YouTube Live Streaming.
Beragam aktivitas yang tetap dapat dilakukan secara online membuktikan bahwa layanan video conference sangat krusial karena terbukti lebih efisien, praktis, serta aman. Pertukaran komunikasi dan hubungan komunitas juga tetap terjaga meski kini hanya dapat dilihat dalam bentuk visual serta audio.
Jadi selama di rumah aja, apa aplikasi video conference yang kamu gunakan? Tertarik buat coba punya Facebook?
