Personal Branding di LinkedIn, Buat Apa?

LinkedIn, bisa dibilang merupakan primadona bagi mahasiswa, pencari kerja, atau si pencari kandidat. Jaman sekarang, semua mencari “orang” secara profesional yaa melalui LinkedIn, bukan media sosial lainnya.

Jadi, bisa dibilang sangat penting untuk kamu para job hunter atau pun professional untuk memoles LinkedIn kamu. Ini dikupas dalam webinar “Talk and Share Vol. 4” di Media Buffet PR, yang mengangkat Bangun Personal Branding via LinkedIn pada beberapa waktu lalu. Obrolan asik ini dipandu oleh Mas Bima Marzuki, CEO Media Buffet PR dan menghadirkan dua sosok yang punya daya tarik tersendiri di LinkedIn, Mas Haryo Suryosumarto atau yang akrab dipanggil Mas Tommy, Founder dan Managing Director dari Headhunter Indonesia, dan Mba Deecy Lauw yang merupakan Hotel dan Lifestyle Content Creator.

Ada banyak insight menarik yang bisa diambil dari obrolan Talk N Share nih. Salah satu nya adalah, semua sepakat bahwa melalui LinkedIn, kita dapat engage secara profesional dan bertemu banyak orang di luar industri yang kita geluti. Berbeda dengan instagram yang kebanyakan lebih ke entertainment purposes, LinkedIn dipenuhi oleh orang di skala profesional. Bahkan, bisa mendapatkan klien internasional dan berujung lead to sales loh!

Untuk apa sih personal branding?

  1. Buat Perusahaan Sebagai perusahaan, membangun citra diri atau branding companies akan membuat kamu terlihat standout dan dapat lebih banyak klien yang ideal, Bahkan bahkan kamu jadi bisa dengan mudah memilih dengan siapa akan bekerja sama.
  2. Buat Diri Sendiri Kamu akan dipandang sebagai seorang ahli, atau expert, di bidang yang kamu geluti. Terlebih kalau kamu punya jabatan yang cukup cihuy, seperti Founder, CEO, atau senior. Ini akan mempengaruhi cara orang lain dalam memperlakukan kamu dengan lebih baik. Bahkan kalau di kemudian hari kamu membuka usaha atau bisnis, tidak menutup kemungkinan sales lead bisa menghampiri dari branding kamu yang sudah kuat.

Algoritma Yang Berbeda

Berbeda dengan media sosial lain dimana kamu harus rajin update pagi – sore seperti minum obat untuk dapat engagement tinggi, di LinkedIn kamu ga perlu se-rajin itu (yang ada kamu dikira gabut) karena algoritma platform ini cenderung unik untuk menjangkau target audience mu.

LinkedIn adalah satu-satunya platform yang sangat perhatian sama kita. Misalnya, kita engage dengan konten dengan topik public relations, entah itu likes / komen, aktivitas tersebut terekam dan muncul di homepage feed koneksi yang punya minat serupa di public relations. Sehingga koneksi kita tahu konten yang sedang kita minati atau komentari. Ini yang membuat personal branding di LinkedIn sangat terbuka luas, mengingat dengan algoritma tersebut konten kita bisa “jalan-jalan” dengan bebasnya. Semakin banyak interaksi di konten, semakin tinggi pula konten kamu disebar oleh LinkedIn pada orang-orang yang relevan dengan topik atau kontenmu.

Mulai dulu, Yuk!

Kalo kata tokopedia sih, Mulai Aja Dulu! Personal branding ini sendiri kan ditujukan untuk membuat orang yang relevan bisa mengenal kamu, apa yang kamu lakukan, dan apa area yang menjadi expertise kamu. Bagaimana bisa sayang kalau nggak kenal, ceunah. Jadi kenalin diri kamu lebih dalam, tau siapa yang kamu incar dan image seperti apa yang ingin kamu bangun di LinkedIn, dan yang terpenting, konsisten! Dengan formula tersebut, boom! Dijamin nggak ada kesempatan nganggur karena semua tawaran sudah mengantri.

Good Luck!

Written by Graciella Novenia, Media Buffet PR Intern

Share with

Leave a Reply

Popular Post
Archives
en_US