Setiap tahunnya ribuan pelajar Indonesia melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri. Menurut data yang dikumpulkan oleh ,UNESCO, jumlah siswa Indonesia yang belajar di luar negeri dari tahun 2013 ke 2019 telah tumbuh sebesar 21%. Pandemi tidak menghalangi semangat para mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Terbukti dengan meningkatnya jumlah total penerima beasiswa LPDP dari Indonesia ke luar negeri sebanyak ,24 ribu pelajar di tahun 2020, dibandingkan dengan tahun 2019 lalu sebanyak 20 ribu pelajar.
Tidak heran jika minat untuk belajar di luar negeri terus berlanjut, mengingat manfaat akademis, karir, dan pengembangan pribadi yang tak terhitung jumlahnya akan menyertai pengalaman tersebut. Namun, mengejar pendidikan di luar negeri bisa tergolong mahal dan membutuhkan perencanaan keuangan yang matang, mulai dari mengelola pengeluaran pribadi, membayar sewa, hingga transfer uang kembali ke rumah.
Berikut adalah tips terbaik dalam pengelolaan uang dari Nadhira Afifa, anak bangsa yang memperoleh gelar Master di bidang Kesehatan Masyarakat dari Harvard T.H. Chan School of Public Health melalui beasiswa LPDP.
Daftar Isi:
A. Membuat rencana keuangan
Menurut Nadhira, hal utama dan terpenting dalam pengelolan keuangan adalah membuat rencana keuangan yang jelas. Saat merencanakan biaya hidup mingguan dan bulanan, biaya tak terduga seperti memperbaiki ponsel yang rusak juga harus diperhitungkan.
“Hal – hal kecil yang kadang dianggap sepele, seperti membetulkan barang yang rusak justru bisa menimbulkan biaya yang cukup besar, dan pada akhirnya berdampak pada total biaya hidup keseluruhan yang sudah kita bagi sebelumnya,” ujar Nadhira Afifa.
B. Memahami biaya transfer uang ke luar negeri
Ada berbagai biaya yang terkait dengan transaksi mata uang asing, seperti ketika kita ingin mengirim uang ke negara lain atau ketika kita menggunakan kartu ATM dari Indonesia di luar negeri. Menurut Nadhira, terdapat banyak layanan transfer uang ke luar negeri tetapi sebagian besar harganya tidak transparan. “Saya sering tidak tahu berapa charge bank dan apakah saya mendapatkan harga yang bagus. Ditambah lagi sulit untuk memastikan kapan uang itu akan sampai ke tujuan,” kata Nadhira Afifa.
Selama di Amerika, ,Wise merupakan layanan transfer uang ke luar negeri yang dianggap Nadhira memiliki biaya yang murah, mudah dan nyaman untuk digunakan, juga terdapat rincian biaya pengiriman dan status pengiriman.
“Wise punya proses yang cukup simpel & memberikan kepastian dalam mentransfer uang ke luar negeri. Selama saya menggunakan Wise, transfernya hanya butuh 10 menit saja dan uang sudah sampai. Ratenya terbilang baik. Selain itu, transfer fee nya pun sangat affordable. Biasanya biaya sekali transaksi sekitar 200 ribu Rupiah, kalau pakai Wise cuma 63 ribu Rupiah”, jelas Nadhira Afifa.
C. Cermati nilai tukar uang
Saat mengirim atau menerima uang dari luar negeri, pastikan untuk lebih jeli melihat nilai tukar agar kita mendapatkan harga yang bagus. Memahami perbedaan mata uang asing merupakan hal yang perlu kita cermati karena perbedaan nilai tukar uang sangat penting bagi pelajar internasional.
“Ini tidak dapat diremehkan karena sesuatu yang awalnya terlihat kecil membuat perbedaan besar untuk transaksi besar, terutama di negara seperti Amerika di mana biaya hidup relatif tinggi.” kata Nadhira Afifa.
Elian Ciptono, Indonesia Country Manager, ,Wise menanggapi problematika Nadhira Afifa “Sebagian besar orang cenderung membayar lebih dari yang mereka butuhkan karena layanan tradisional cenderung menambahkan biaya tersembunyi pada nilai tukar yang mereka gunakan, sehingga sulit bagi pengguna untuk mengetahui biaya lain yang dibebankan”.
Elian menambahkan bahwa ,Wise tidak membebankan biaya nilai tukar kepada pelanggan. “Kami menggunakan tarif pasar menengah yang adil yang dapat dilihat siapapun di Google dan Reuters, selalu menunjukkan harga kami dengan transparan dan hanya membebankan biaya yang rendah kepada pelanggan,” jelas Elian.
Wise telah memiliki lisensi sebagai Penyelenggara Transfer Dana dari Bank Indonesia. Pengguna Wise di dunia, dapat mengirimkan uang dari 43 negara termasuk Indonesia, dan juga dapat mengirimkan uang ke 80 negara di dunia.